Sejarah Linux

Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds. Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari. Linux sekarang merupakan alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial Windows Mac OS dll. Perkembangan Linux karena dikebangkan oleh individu, komunitas atau perusahaan. Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang dapat digunakan untuk keperluan kantor seperti untuk OpenOficce, grafis (Gimp), dan aplikasi lainya. Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro), bukan distro yang tempat jualan baju ya. Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic, dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro. Ada banyak sekali distro Linux, diantaranya:

  • RedHat, distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia. Distro ini merupakan pihihan utama pengguna linux di Indonesia. RedHat merupakan distribusi pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah (katanya).
  • Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Perkembangan Debian lebih lambat dibandingkan yang lainya karena kehati-haitian dalam pengembanganya. Debian menggunakan .deb dalam paket instalasi programnya. Ubuntu, kubuntu, Xubuntu bahkan BlankOn merupakan hasil dari remastering dari debian. Dan diriku termaksud pengguna debian (abis yang lainya ga mampu).
  • Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah bahwa semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji. Sehingga mungkin agak tua tapi yang pasti stabil. Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap program yang kita install teroptimasi dengan sistem kita. Ini alasannya dia tidak mau untuk menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti yang lain.
  • SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya dapat menggunakan bahasa Indonesia.
  • Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer kita menggunakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan Mandrake.
  • WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan suatu program aplikasi under Windows.

Sebenernya masih banyak lagi distro-distro dari linux, itulah uniknya linux banyak pilihanya. Tapi karena banyak distro bikin pusing juga. Silakan anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan selera anda... :)

1 comments:

  1. Account situs Anda telah disetujui admin indotopten, cek panduan di email atau login di situs indotopten untuk informasi selengkapnya seputar statistik dan rangking situs ini.
    Terima kasih :)

    ReplyDelete